Jakarta, 16 Januari 2018 – PT PP Presisi Tbk (“Perseroan”, “PPRE”), perusahaan konstruksi terintegrasi berbasis alat berat terkemuka di Indonesia, membukukan kontrak baru di sepanjang tahun 2017 sebesar Rp5,9 Triliun atau mencapai 102% dari target kontrak baru 2017 sebesar Rp5,8 Triliun. Pencapaian di atas target tersebut mendorong Perseroan untuk menargetkan kontrak baru 2018 sampai dengan Rp8,0 Triliun atau meningkat sampai dengan 35%. Perseroan sangat optimis dapat mencapai target tersebut, di mana pada awal tahun 2018 ini, entitas anak, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (“LMA”) telah berhasil mengantongi kontrak jasa coal hauling selama 3 tahun dengan PT Barasentosa Lestari, perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Sumatera Selatan. “Dengan perolehan kontrak ini, berarti LMA dalam kurun waktu satu tahun telah memperoleh 2 (dua) kontrak jasa coal hauling”, tutur Benny Pidakso, Direktur Keuangan Perseroan kepada media di Jakarta. Benny melanjutkan, “Untuk mendukung pekerjaan ini, Perseroan akan menambah jumlah armada peralatan berat dengan pembiayaan dari hasil IPO, dana internal maupun eksternal bila dibutuhkan.” “Perolehan pendapatan dari jasa coal hauling yang bersifat recurring income (pendapatan berulang) dan berjangka waktu yang relatif lebih panjang dibandingkan dengan rata-rata jangka waktu proyek insfrastruktur yang berkisar 2 tahun ini akan membantu untuk diversifikasi pendapatan dan memperkuat pertumbuhan laba Perseroan ke depan. Pendapatan dari jasa coal hauling diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan berkisar 10% hingga 15% pada tahun 2018 ini karena Perseroan mengharapkan adanya 1 tambahan lagi kontrak coal hauling”, imbuh Benny. “Walaupun Perseroan telah memiliki sumber pendapatan yang terdiversifikasi, Perseroan tetap menargetkan proyek-proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan dan sebagainya di dalam target kontrak baru 2018”, tutup Benny.