Jakarta, 14 Maret 2019 – PP Presisi (“PPRE”) mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 68% YoY dari Rp1,8 triliun menjadi Rp3,1 triliun seiring dengan pendapatan konstruksi yang meningkat 76% YoY dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,5 triliun, yang didukung oleh peningkatan progress penyelesaian proyek-proyek infrastruktur seperti proyek jalan tol Pandaan – Malang, proyek jalan tol Manado – Bitung, proyek jalan tol Balikpapan – Samarinda, proyek bendungan Way Sekampung, proyek bendungan Leuwi Keris, proyek taxiway & runway Bandara Soetta, proyek jalan tol Serang – Panimbang, proyek jalan tol Gempol – Pasuruan, proyek bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, rest area jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan proyek jalan Akses PLTA Cisokan. Pendapatan konstruksi berkontribusi sebesar 81%.
Laba Kotor meningkat 67% YoY dari Rp445,9 miliar menjadi Rp743,3 miliar sebagai akibat dari peningkatan linear Harga Pokok Pendapatan terhadap peningkatan Pendapatan Bersih. Komponen terbesar Harga Pokok Pendapatan adalah Biaya Bahan dan Biaya Upah masingmasing sebesar 49% & 23%. Biaya Bahan meningkat 83% YoY dari Rp623,1 miliar menjadi Rp1,14 triliun, sedangkan Biaya Upah meningkat 117% YoY dari Rp247,2 miliar menjadi Rp535,3 miliar. Kedua peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan volume pekerjaan konstruksi. Peningkatan Harga Pokok Pendapatan berhasil ditekan oleh Perseroan melalui praktik business excellent dengan menggunakan teknologi informasi & inovasi meliputi :
a. Perencanaan dan kontrol proyek (SAP & project management)
b. Perencanaan dan kontrol penggunaan sumberdaya (equipment & fleet management, serta Internet of Things - IoT) yang dapat mengkontrol operasional fleet dan penggunaan bahan bakar
c. Inovasi teknologi Preform (Presisi Formwork) yang berbasis aluminium yang dapat reuse & recycle sehingga dapat menghemat waktu pengerjaan & tenaga kerja serta menghilangkan biaya panel kayu (wood board)