PP Presisi mengestimasikan Pendapatan Tahun 2017 sebesar Rp1,8 Triliun

Posted by Administrator | 18 Desember 2018

Jakarta, 05 Februari 2018 – Perusahaan konstruksi terintegrasi berbasis alat berat terkemuka di Indonesia, PT PP Presisi Tbk. (kode saham: PPRE), mengestimasikan Pendapatan Tahun 2017 sebesar Rp1,8 Triliun meningkat 389% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp371,2 miliar. Dari total pendapatan PPRE itu, pendapatan civil work memberi kontribusi sebesar 78%. Pendapatan di segmen ini meroket 1.051% menjadi Rp1,4 triliun pada tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp122,7 miliar. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan, PPRE sepanjang tahun 2017 mencapai diestimasikan sebesar Rp240 miliar atau melonjak sebesar 490% dibandingkan raihan pada tahun sebelumnya Rp41 miliar. Sementara EBITDA perusahaan pada tahun lalu mencapai Rp575 miliar atau naik 317% secara year-on-year. Dan arus kas yang diperoleh dari operasi diestimasikan surplus sebesar Rp240 miliar. “Walaupun proses audit masih berlangsung, tetapi kami optimis terhadap estimasi tersebut”. “Kami akan menjelaskan kinerja Perseroan secara lebih detail setelah proses audit yang diharapkan akan selesai pada pekan pertama Februari ini”, tutur Benny Pidakso, Direktur Keuangan PP Presisi kepada media di Jakarta. “Kinerja positif selama tahun 2017 mencerminkan posisi kami yang solid di industri konstruksi sipil di Tanah Air. Berbekal kapabilitas yang handal dan terintegrasi di hampir seluruh segmen industri konstruksi sipil, kami yakin capaian itu akan berlanjut pada tahun 2018,” kata Benny Pidakso, Direktur Keuangan PP Presisi. Pada tahun 2018, PPRE menargetkan pendapatan dan laba bersih masing-masing meningkat sebesar 172% dan 131%. Adapun, kontrak baru pada tahun ini dipatok meningkat 35% menjadi Rp8 triliun dari realisasi pada tahun 2017 sebesar Rp5,9 triliun. Benny melanjutkan bahwa, “penetapan target 2018 yang meningkat signifikan dari estimasi kinerja 2017, bukan tanpa alasan, karena PP Presisi memiliki Order Book carry over dari tahun 2017 sebesar Rp9 triliun, sehingga dengan tambahan kontrak baru 2018 yang ditargetkan hingga sebesar Rp8 triliun, maka Order Book 2018 menjadi sebesar Rp17 triliun”. “Selain itu, PP Presisi juga memiliki recurring income dari 2 kontrak pekerjaan coal hauling yang dapat memberikan kontribusi pendapatan berkisar 10% hingga 15% tahun ini”, imbuh Benny. Kenaikan kontrak baru itu salah satunya akan didukung oleh keberhasilan entitas anak, PT Lancarjaya Mandiri Abadi yang telah berhasil mengantongi kontrak jasa coal hauling selama 3 tahun dengan PT Barasentosa Lestari, perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Sumatera Selatan. Selain itu, kontrak-kontrak baru dari sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dikebut pemerintah juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kinerja Perseroan pada tahun ini, seperti proyek-proyek jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan dan lain-lain. Saat ini, Perseroan memiliki portofolio pendapatan yang bervariasi, mulai dari proyek infrastruktur, konstruksi gedung, hingga konstruksi pertambangan yang akan diuntungkan oleh tren kenaikan harga komoditas dunia. Diversifikasi pendapatan ini didukung oleh posisi PPRE yang kuat sebagai pemimpin di sektor konstruksi sipil diferensiasi produk dan layanan yaitu pekerjaan sipil, ready mix, pekerjaan pondasi, erector, formwork, dan penyewaan alat berat.

Latest News

Categories

All Categories

Artikel

Blog

CSR

Events

Media Cover

Press Release

VENDOR

Archieve

November 2024

October 2024

September 2024

August 2024

July 2024

June 2024

May 2024

March 2024

February 2024

January 2024

December 2023

November 2023

October 2023

May 2023

April 2023

March 2023

February 2023

January 2023

December 2022

August 2022

December 2021

September 2021

August 2021

June 2021

May 2021

April 2021

February 2021

January 2021

December 2020

October 2020

August 2020

May 2020

February 2020

January 2020

December 2019

November 2019

October 2019

September 2019

August 2019

July 2019

April 2019

March 2019

February 2019

January 2019

December 2018